Hisyam bin Abdul-Malik
Hisyam bin Abdul-Malik (691 – 743; umur 51–52 tahun) (bahasa Arab: هشام بن عبد الملك) adalah seorang Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa sejak 724 (umur 32–33 tahun) sampai kematiannya pada 743 (selama 18–19 tahun).
Hisyam mewarisi kekhalifahan dari saudaranya Yazid II dengan menghadapi banyak permasalahan. Ia berhasil menanganinya, dan menyebabkan kekhalifahan Umayyah berlanjut sebagai sebuah negara. Masa pemerintahannya yang panjang merupakan pemerintahan yang berhasil, dan memperlihatkan lahirnya kembali berbagai perbaikan yang pernah dirintis oleh pendahulunya Umar bin Abdul-Aziz.
Peranan
Seperti saudaranya Al-Walid I, Hisyam merupakan pelindung seni yang besar, dan ia kembali mendorong berkembangnya seni di negaranya. Ia juga mendorong pengembangan pendidikan dengan membangun banyak sekolah, dan barangkali kontribusi terpentingnya ialah mengawasi penerjemahan sejumlah karya besar sastra dan ilmiah ke dalam bahasa Arab.
Ia mengembalikan penafsiran syariah sebagaimana pemahaman Umar II, dan menjalankannya pula terhadap anggota keluarganya sendiri. Kemampuannya menyatukan garis keturunan Umayyah diperkirakan merupakan faktor penting dalam keberhasilannya, dan mungkin menjelaskan mengapa saudaranya Yazid tidak efektif.
Militer
Di bidang militer, Hisyam mengirimkan pasukan untuk mengakhiri pemberontakan Hindu di bawah pimpinan Jai Singh di Sind. Ini membuat Bani Umayyah dapat menegaskan kembali kekuasannya atas provinsi di India.
Di Spanyol, perseteruan dalam negeri selama bertahun-tahun diakhiri, dan Hisyam mengirimkan pasukan besar yang berangkat ke Perancis. Walau pada awalnya sukses, pasukan Islam kemudian dikalahkan dalam Pertempuran Tours (bahasa Arab: balat asy-syuhada) oleh Charles Martel. Meskipun demikian, kekhalifahan Islam tetap melanjutkan kekuasaannya atas Spanyol.
Di Afrika Utara, pemberontakan besar suku Berber berhasil ditumpas dengan tewasnya ratusan ribu pemberontak. Kemenangan ini selamanya mengakhiri pemberontakan di sana. Hisyam juga menghadapi pemberontakan oleh Zaid bin Ali, cucu Husain bin Ali, namun pasukan Zaid berhasil dikalahkannya.
Walaupun Hisyam sukses, kaum pendukung Bani Abbasiyah terus memperoleh tambahan kekuatan dan membangun basis mereka di Khurasan dan Irak. Namun demikian, mereka belum cukup kuat untuk membuat gerakan terbuka terhadap Bani Umayyah pada masa pemerintahan Hisyam.
Wafat
Hisyam bin Abdul-Malik meninggal karena difteri pada tahun 743. Ia digantikan keponakannya Al-Walid II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar